Minggu, 04 Desember 2011

Seputar Mainboard

Beberapa bagian terpenting yang terdapat di dalam PC dan semuanya wajib Anda ketahui. Teknologi komputer memang tidak pernah bisa berhenti. Demikian halnya dengan motherboard yang pada tahun ini mengalami banyak perubahan yang cukup drastis.


Hal ini terjadi karena motherboard merupakan salah satu komponen yang paling penting dari sebuah sistem PC, sehingga jika Anda sekarang ini ingin melakukan upgrade atau bahkan ingin membangun sebuah PC yang dilengkapi dengan fitur anyar, ada baiknya Anda mengikuti pembahasan kami kali ini.Beberapa teknologi terbaru yang dimiliki oleh motherboard keluaran terakhir adalah PCI Express, SATA 3 GB, SLI, dan beberapa teknologi lainnya. Namun, apakah semua teknologi tersebut sudah Anda butuhkan? Mungkin Anda sendiri yang bisa menjawabnya, karena semua teknologi tersebut sangat kompleks dan bukan hal yang mudah untuk bisa menyesuaikan kebutuhan yang kita inginkan. Karena akan ada banyak pertanyaan yang akan muncul, seperti jenis memory apakah yang harus digunakan? Berapa besar power supply yang sesuai, dan beberapa pertanyaan lainnya?

Semua pertanyaan ini akan segera terjawab dalam artikel ini. Dan sebelum kami mulai menjelaskan semuanya, kami akan memberikan sebuah gambar berikut dengan penjelasannya dari sebuah motherboard yang sudah mengadopsi teknologi-teknologi tersebut.

SATA PORT
Serial ATA (SATA) merupakan port yang digunakan untuk menghubungkan harddisk dengan PC Anda. Ini merupakan pengembangan terbaru dari Paralel ATA (PATA) yang sebelumnya telah lama kita kenal.

SOUTHBRIDGE
Di bawah heatsink itu terdapat chipset southbridge yang berfungsi untuk melakukan pengaturan terhadap input dan output beberapa komponen seperti harddisk, optical drive, USB ports, dan slot tambahan PCI Express. Seiring dengan banyaknya tuntutan proses yang harus dilakukan, maka kini chipset ini dilengkapi dengan heatsink agar lebih stabil.

NORTHBRIDGE
Chipset yang terdapat di bawah heatsink yang dilengkapi kipas ini bekerja sama dengan chipset southbridge untuk melakukan pengaturan terhadap video card, processor, dan memory. Pada chipset ini memiliki beberapa fitur baru yang mampu memberikan port kecepatan tinggi untuk koneksi LAN dan tambahan ekstra PCI Express.

CPU SOCKET
Socket ini merupakan tempat untuk meletakkan processor. Pada beberapa motherboard terbaru telah menggunakan CPU socket yang cukup mudah digunakan, sehingga Anda tidak membutuhkan obeng untuk memasang ataupun membukanya. Namun, Anda harus tetap berhati-hati karena ada beberapa kapasitor berada cukup dekat dengan socket yang bukan tidak mungkin akan tersentuh dan akan mengakibatkan kerusakan.

MEMORY SLOTS
Slot memory mungkin salah satu bagian yang cukup lama tidak mengalami perubahan. Sebelumnya mungkin kita mengenal SDRAM sebagai tipe memory yang digunakan, namun kini setelah keluar DDR ada lagi tipe memory terbaru di atasnya, yaitu DDR2. Namun, bagian yang paling penting diperhatikan darinya adalah jumlah slot memory tersebut.

BIOS
Ketika Anda kali pertama menghidupkan PC, motherboard akan boot dan menjalankan kode yang berisikan Basic Input Ouput system (BIOS), BIOS akan menjalankan beberapa tes untuk mempersiapkan semua hardware yang kemudian menjalankan operating system. BIOS itu sendiri tersimpan dalam Flash RAM dengan kapasitas sekitar 2-4 MB, dan kebetulan pada contoh ini motherboard memiliki dua buah BIOS.

EXPANSION SLOTS
Beberapa motherboard terbaru kini dilengkapi dengan campuran PCI dan PCI Express expansion slot. Sedangkan untuk PCI Express biasanya terdapat dua jenis, yaitu PCI Express 16x yang berfungsi untuk menggantikan AGP slot dan PCI Express 1x yang berukuran paling kecil dan nantinya digunakan sebagai pengganti slot PCI yang ada sekarang ini untuk menunjang modem dan beberapa input device lainnya.

KOMPONEN TAMBAHAN
Beberapa produsen motherboard biasanya melengkapi motherboard dengan beberapa chipset opsional, seperti Silicon Image SATA RAID, Texas Instrument FireWire Controller, dan dua Broadcom Gigabit LAN controller. Beberapa chipset tersebut dapat digunakan untuk menunjang konektivitas yang membutuhkan transfer rate lebih tinggi.

Melihat Lebih Dekat Teknologi Terbaru Motherboard
Setelah kami menjabarkan bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah motherboard, mungkin ada banyak pertanyaan yang timbul, seperti:

1. Apa itu ATX 12V 2.0?
Video card yang menggunakan PCI Express membutuhkan power sebesar 75 watts, berbeda dengan AGP yang hanya membutuhkan power sebesar 50 watts. Dengan demikian, banyak motherboard yang mengadopsi PCI Express menggunakan socket power ATX 12V 2.0 yang dilengkapi dengan 24 pin. Namun, bukan berarti untuk menggunakan motherboard tersebut Anda harus mengganti PSU (Power Supply Unit) Anda, karena socket tersebut juga mendukung socket power lama 20 pin dan ditambah dengan ekstra 4 pin yang ditancapkan di slot yang tersisa.

2. Dual-core apakah sama dengan dualprocessor?
Dual-core sangat berbeda dengan dualprocessor, karena pada dual-core adalah dua core processor yang tertanam di dalam sebuah processor. Meskipun saat ini belum ada aplikasi yang mendukungnya, namun peningkatan kinerjanya cukup terasa. Pada AMD, semua motherboard dengan socket 939 dapat menjalankan processor FX-55 yang merupakan processor dual-core keluaran AMD. Sedangkan untuk Intel, secara resmi hanya motherboard terbaru yang menggunakan chipset 945 dan 955X yang mampu mendukung dual-core, namun berbeda dengan pada produsen motherboard yang mengatakan bahwa dual-core dapat berjalan di chipset 925X. Sebaiknya, Anda pastikan motherboard Anda sudah mendukung dual-core.

3. Apakah BTX Fromfactor sama dengan ATX atau mATX?
Motherboard BTX (Balanced Technology Extended) Fromfactor memiliki desain yang sangat berbeda daripada ATX ataupun mATX, karena pada BTX letak processor dipindah ke bagian depan dan demikian juga untuk letak chipset dan socket yang diubah—untuk dapat memberikan Input/Output dengan kecepatan tinggi dan mampu memberikan sistem pendingin yang baik. Di samping keuntungan tersebut, BTX juga memiliki banyak kendala untuk bisa langsung diterapkan. Karena untuk menggunakan motherboard BTX, harus banyak penyesuaian yang dilakukan di antaranya adalah bentuk casing karena motherboard tidak lagi berada di sisi kiri melainkan di sisi kanan.

4. DDR2 atau DDR?
DDR2 memang memiliki data rate lebih besar ketimbang DDR karena pada DDR2 memiliki data rate mulai dari 400/533/667 MBps, dengan bus frequency 200/266/333 MHz. Sedangkan data rate DDR 200/266/333/400 Mbps dan bus frequency yang dimilikinya sebesar 100/133/166/200 MHz. Untuk DDR2, memiliki voltase lebih rendah yaitu 1.8 V, sedangkan untuk pinnya sendiri memiliki 240 pin. Sehingga pastikan motherboard yang Anda gunakan memang menunjang DDR2 sebelum Anda memutuskan
untuk menggunakannya.

5. PCI Express atau AGP 8x?
Seperti yang telah kami sebutkan di awal, PCI Express ada dua jenis: PCI Express 16x dan PCI Express 1x. Untuk PCI Express 16x, kemungkinan besar ke depannya akan dijadikan sebagai interface standar untuk video card, karena pada PCI Express memiliki bandwidth yang jauh lebih besar ketimbang AGP. Pada PCI Express 16x bandwidth maksimal yang dimiliki sebesar 4000 MB/s, sedangkan AGP 8x hanya sekitar 2100 MB/s, lalu untuk PCI Express 1x sekitar 250 MB/s. Sayangnya, untuk PCI Express 1x saat ini kami belum melihat device yang mendukung PCI Express 1x.

6. NCQ dan SATA 3 GB?
SATA 3 GB merupakan konsep yang terbilang sangat baik, karena memaksimalkan transfer rate maksimal SATA yang sebelumnya sebesar 150 Mb/s menjadi 300 MB/s. Dengan demikian, proses transfer data akan berjalan lebih cepat. Sedangkan NCQ atau Native Command Queuing merupakan fungsi pendukung untuk melakukan controlling terhadap semua data yang disimpan dalam harddisk sehingga proses yang dilakukan lebih cepat dan mengurangi terjadinya kesalahan. Dengan baiknya fungsi tersebut, maka jika Anda ingin meng-upgrade motherboard, pastikan fungsi ini terdapat di dalamnya.

7. Bagaimana dengan High Definition Audio?
Jika sebelumnya kita mengenal AC 97 sebagai sound card onboard yang memiliki kualitas pas-pasan. Karena AC 97 memiliki resolusi sebesar 20-bits, sedangkan pada High Definition Audio dimaksimalkan menjadi 32-bits. Demikian juga untuk sampling rate yang sebelumnya sebesar 48 kHz menjadi 192 kHz. Selain itu, High Definition Audio telah mendukung 8 channel analog di mana sebelumnya hanya mendukung 6 channel saja. Untuk fitur lain, High Definition Audio telah mendukung beberapa teknologi suara seperti Dolby Digital Live, Dolby Pro Logic, dan beberapa teknologi lainnya. Namun, sound card PCI akan hilang dari pasaran, kerena masih adanya noise yang dihasilkan dari komponen motherboard dan mengganggu kualitas suara.

8. SLI dan CrossFire
Keduanya merupakan teknologi yang memungkinkan dua buah video card berjalan bersamaan utuk melakukan pemrosesan gambar dengan bantuan sebuah konektor penghubung, dan menampilkan hasilnya ke dalam sebuah monitor. Untuk menggunakan teknologi ini, Anda harus memiliki sebuah motherboard yang dilengkapi dengan dua buah slot PCI Express 16x. Bukan hanya itu, untuk video card yang digunakan pun harus video card yang sudah mendukung teknologi tersebut. Untuk nVIDIA menyebut teknologi tersebut dengan SLI (Scalable Link Interface), sedangkan untuk ATi menyebutnya CrossFire. Beberapa video card yang sudah mendukung teknologi tersebut di antaranya adalah nVIDIA GeForce 6800 SLI Edition, Radeon X800, dan Radeon X850.

Enam Langkah Panduan Memilih Motherboard
Memilih sebuah motherboard, memang bukan hal yang mudah. Karenanya kami akan memberikan panduannya kepada Anda dalam enam langkah.

1. Pilih processor.
Langkah pertama ini memang pilihan yang utama. Demikian juga jika ingin meng-upgrade motherboard, Anda harus memastikan apakah motherboard yang baru nantinya kompatibel dengan processor Anda. Sekarang ini ada dua merk processor yang berada
di pasaran, yaitu Intel dan AMD.

2. Pilih chipset.
Dari sekian banyak chipset yang beredar di pasaran mungkin membuat Anda bingung, dan untuk lebih jelasnya lihat pada tabel di bawah ini.

3. Gunakan fitur yang sesuai.
Banyak motherboard yang dilengkapi dengan fitur yang mewah dan lengkap, namun tentunya tidak semua fitur yang terdapat di dalam motherboard tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. Karenanya Anda harus menentukan kebutuhan yang Anda miliki baru disesuaikan dengan fitur yang terdapat di motherboard, seperti Dual Gigabite Ethernet,
Integrated wireless, dan port SATA.

4. Baca buku manualnya.
Mengapa demikian? Karena tak sedikit produsen motherboard yang memberikan manualnya dalam format PDF yang disimpan di dalam CD atau bahkan harus men-download terlebih dahulu di situs produsen. Jika hal ini terjadi, tentunya akan sangat menjengkelkan karena kita akan kesulitan untuk mengetahui memory atau CPU apa saja yang kompatibel dengan motherboard tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya beli motherboard yang menyertakan buku manual yang jelas dan mudah dimengerti.

5. Other opinion.
Jika motherboard tersebut sudah cukup lama dikeluarkan, sebaiknya Anda cari bahan referensi untuk mengetahui seberapa baik kinerja dari motherboard tersebut dan kelemahan-kelemahan apa saja yang dimilikinya. Beberapa bahan referensi yang bisa Anda gunakan untuk acuan di antaranya adalah forum yang biasanya ada di situs produsen. Selain dari forum, Anda juga bisa membaca beberapa majalah yang mengulas
tentang motherboard seperti PC Media dan PC Mild.

6. Motherboard dengan revisi terakhir.
Meski tidak semua motherboard mengalami banyak revisi, namun sebaiknya Anda harus mengetahui apakah motherboard tersebut merupakan versi awalnya atau versi revisi, dan sebaiknya Anda memiliki motherboard dengan revisi terbaru karena pada revisi terbaru telah mengalami banyak penyempurnaan dari versi sebelumnya.

Dari beberapa langkah tersebut, kami rasa Anda sudah mulai mengenal dan mengerti tentang motherboard. Namun, jangan lewatkan edisi depan karena kami akan membahas tentang pemilihan processor dan core logic. (Sumber: sriptintermedia)

Berikut ini beberapa permasalahan seputar mainboard beserta solusinya:

Mati Total
Periksa power supply. Dalam keadaan kabel power di lepas dari power supply, lepaskan socket kabel Atx1 yang terpasang pada Mainboard. Setelah terlepas, pasangkan kembali kabel power, sambungkan/shortkan kabel berwarna hijau dengan kabel berwarna hitam, periksa apakah kipas di power supply berputar? Kalau berputar berarti power supply bagus. Lepas kembali kabel sambungan tadi dan pasang kembali kabel Atx1 ke motherboard. Periksa Jumper Clear CMOS, apakah di posisi Clear atau Free, biasanya kalau motherboard baru, posisi jumper CMOS ada pada posisi Clear. Periksa IC Chipset dalam keadaan tersambung dan di Switch On, apakah panasnya berlebih atau tidak, over heat berarti Chipset tersebut sudah rusak. Untuk part IC CMOS sampai saat ini tidak dijual bebas.
Periksa juga apakah switch on nya berfungsi. Bongkar Motherboard tersebut secara hati-hati, coba anda bersihkan pakai tiner, kalau bisa gunakan tiner botol jangan yang di kaleng. Setelah bersih anda keringkan. Ganti IC regulator yang terletak disekitar soket Power Atx di motherboard. Ganti Elko yang kapasitasnya 1000 s/d 3300 uf / 10 Volt yang terletak disekitar soket power Atx di motherboard. Hati-hati untuk bongkar pasang komponen pastikan kabel power jangan tersambung ke listrik.
Nyala Tapi Tidak Tampil
Coba anda perhatikan dan dengarkan apakah ada bunyi atau suara bip. Kalau ada, kerusakan biasanya ada di processor, memory dan VGA. Periksa Processor, coba anda pegang pendinginnya apakah panasnya berlebih atau dingin? Kalau panas berlebih berarti kipas processor tidak bekerja dengan baik maka anda ganti, tapi kalau dingin berarti processor tidak bekerja alias rusak. Periksa memory, biasanya kalau memory rusak terdengar suara bip pada speaker sebanyak 3 kali. Dalam keadaan mati, cabut memory bersihkan pinnya menggunakan penghapus pensil sampai bersih, kemudian pasang kembali. Kalau masih rusak berarti ada salah satu IC nya yang rusak.
Periksa VGA Card, cabut VGA Card, dalam keadaan mati / off coba anda tekan, ada kemungkinan kurang masuk atau coba anda bersihkan kaki / pin nya. Jika VGA card menggunakan kipas, bersihkan kipas tersebut. Kalau masih tidak tampil coba anda periksa jangan-jangan monitornya yang tidak nyala, untuk memastikannya yang rusak monitor atau CPU, coba anda tekan tuts Numlock pada keyboard, apakah lampu Numlock-nya nyala atau tidak. Kalau nyala berarti kerusakan pada CPU. Yang menjadi standar saya kalau memperbaiki Komputer, saya selalu membersihkannya dari debu, apakah itu motherboard, memory, cdrom, floppy disk, dll, karena hal tersebut sangat berpengaruh apa lagi kalau komputernya dalam keadaan kotor / lama tidak dibersihkan. Tapi anda harus hati-hati dalam pengerjaannya dan jangan terburu-buru.
Nyala Tapi Tidak Tampil Part II
  • Coba anda perhatikan dan dengarkan apakah ada bunyi atau suara bip. Kalau ada, kerusakan biasanya ada di processor, memory dan VGA.
  • Periksa Processor, coba anda pegang pendinginnya apakah panasnya berlebih atau dingin? Kalau panas berlebih berarti kipas processor tidak bekerja dengan baik maka anda ganti, tapi kalau dingin berarti processor tidak bekerja alias rusak.
  • Periksa Power Supply, coba pakai power supply yang lain apakah masih me-restart sendiri atau hang. Kalau setelah diganti power supply ternyata normal/ bagus, berarti power supply ada masalah. Ganti saja karena kalaupun bisa diperbaiki saya sendiri kurang yakin apakahmasih bisa berfungsi dengan baik, karena power supply merupakan komponen yang sangat vital. Apalagi untuk saat ini harga power supply sanggat murah, saya sarankan ganti saja.
  • Periksa apakah ada virusnya, program anti virus harus selalu terpasang dan aktifkan auto protect nya. Saya biasa memakai Norton Anti virus. Anda harus sering meng-update antivirus anda karena bila ada virus varian baru, anti virus anda akan mendetect sekaligus menghilangkan virusnya.
Hang Dan Sering Mati / Merestart (Reset) Sendiri
Periksa Power Supply, coba pakai power supply yang lain apakah masih me-restart sendiri atau hang. Kalau setelah diganti power supply ternyata normal/ bagus, berarti power supply ada masalah. Ganti saja karena kalaupun bisa diperbaiki saya sendiri kurang yakin apakah masih bisa berfungsi dengan baik, karena power supply merupakan komponen yang sangat vital. Apalagi untuk saat ini harga power supply sanggat murah, saya sarankan ganti saja. Periksa apakah ada virusnya, program anti virus harus selalu terpasang dan aktifkan auto protect nya. Saya biasa memakai Anti virus eset smart security. Anda harus sering mengupdate antivirus anda karena bila ada virus varian baru, anti virus anda akan mendetect sekaligus menghilangkan virusnya.
Pada saat hang dan ada pesan blue screen seperti “eror vxd at address…”, biasanya ada masalah di memory. Bersihkan memory tersebut seperti langkah diatas. Coba anda install ulang Windows. Kalau masih hang / me-restart sendiri coba anda periksa di motherboard, anda perhatikan perubahan fisik komponen terutama elko/kapasitor, yang bentuknya bulat hitam ada tulisan kapasitasnya antara 1000 uf/10Volt s/d 3300 uf/10 volt, biasanya terlihat, kalau yang rusak terlihat kembung / bengkak dan mengeluarkan cairan atau karat.

CMOS Checksum Failure (Baterai Low)
Gejala kerusakan & Solusinya :
Muncul pesan CMOS failure (Kerusakan pada baterai CMOS, ganti baterai tersebut) Setting tanggal, time dan konfigurasi lain di BIOS berubah (Setelah baterai diganti, lakukan setting ulang pada BIOS).
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar